10 mitos yang salah mengenai Pengusaha

Wednesday, April 26, 2006

Oleh : Chandra Lukky Adrianto
Sumber Goen (MLC) 10 mitos yang salah mengenai Pengusaha:

1. Untuk menjadi Pengusaha membutuhkan Modal yang besar. Menjadi Pengusaha itu adalah mencari uang, bukannya mengeluarkan uang. Kita bia menjadi penyalur babby sitter, sekretaris, operator telepon, atau Satpam, atau menjadi Guru Taekwondo, mulai dari 1 murid. Kalau muridnya berkembang sewa ruangan 2 Jam per minggu. Kalau muridnya 200 sewa Ruko di belakang kantor.

2. Menjadi Pengusaha butuh keahlian tinggi.
Kebanyakan orang menjadi Pengusaha dari hal yang paling simple, misalnya Secure Parking hanya mencatat mobil masuk dan mobil keluar dikalikan Rp 2,000 per jam (lewat 1 menit bayar 1 jam).

3. Menjadi Pengusaha harus ulet. Gulu Les Mandarin di Apartemen Taman Anggrek mendidik anak-anak di lingkungan apartemen (8 tower) sekitar 2,500 keluarga bisa membeli 2 unit apartemen dengan mencicil dari uang les murid-muridnya.

4. Menjadi Pengusaha dibutuhkan keberanian besar.
Prabowo dulunya Komandan Kopasus, Panglima Kostrad, membuat sekolah Satpam, mendidik Satpam. Untuk bisa tersenyum kepada Customer, membukakan pintu, mengangguk selamat pagi!

5. Menjadi Pengusaha harus anaknya Pengusaha, karena harus ada yang mengajari. Itu dulu, sebelum adanya internet dan sms, sekarang asal ada wartel bisa search di google.

6. Menjadi Pengusaha resiko besar, nanti income lebih rendah daripada gaji bulanan. Apa resikonya menjadi perusahaan Outsource Credit Card Agent? Mendidik Satpam, mendidik SPG, mendidik Calon Reporter, Guru Les Taekwondo.

Satu murid membayar Rp 200.000 per bulan.
5 murid membayar Rp 1.000.000 per bulan.
20 murid membayar Rp 4.000.000 per bulan.
200 murid membayar Rp 40.000.000 per bulan.

7. Menjadi Pengusaha harus memiliki kecerdasan tinggi. sudah tahu sendiri.

8. Menjadi Pengusaha membutuhkan keahlian dan pengalaman. Justru itu pintu masuk yang salah. Menjadi pengusaha jangan bermula dari keahlian, karena itu bertentangan dengan hukum alam. Mulailah dari melihat kebutuhan masyarakat.

9. Menjadi Pengusaha istrinya cantik-cantik. Itu kadang-kadang benar.

10. Menjadi Pengusaha itu serakah, rakus, dan jahat.
Lho itu Pengusaha apa perampok, atau Pedagang Shabu-shabu.

0 comments:

Post a Comment